advertising
LOGIKANEWS.COM – Keinginan pihak SMK Kiansantang untuk memiliki sarana peribadatan Masjid Miftahul Hilmi mendapat respon positif dari Pemerintah Kabupaten Garut. Hal itu dibuktikan dengan kehadiran sejumlah pejabat Garut ke acara peletakan batu pertama pembangunan masjid di lembaga pendidikan yang bernaung di Yayasan Bina Insani.
Staf Ahli Bupati Pemkab Garut, H Mahmud yang mewakili Wakil Bupati Garut, dr H Helmi Budiman meresmikan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Miftahul Hilmi, Hari Kamis (01/02/2018) di SMK Kiansantang, Kp Eureun Sono, RT 02 / RW 06 Desa Sukaluyu, Kecamatan Sukawening Kabupaten Garut. Dalam sambutannya, Mahmud mengatakan, Yayasan Bina Insani membuktikan bahwa yayasan ini cukup perhatian kepada warga masyarakat. Salah satu buktinya, Yayasan Bina Insani menginprestasikan salah satu hal yang sesuai dengan konsep pendidikan.
“Pendidikan adalah investasi yang akan datang, yang hasilnya akan terasa 10 atau 20 tahun mendatang. Peletakan batu pertama pembangunan Masjid di lingkup Yayasan Bina Insani, wabil khusus untuk SMK Yayasan Kiansantang saya nyatakan dimulai,” ujar mantan Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Garut tersebut.
Menurut Mahmud, dengan harapan Tuhan yang maha kuasa melindungi semua dan semuanya bisa melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya serta dapat memanfaatkan masjid tersebut untuk kepentingan bersama, wabil khusus anak didik kita. “Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak, khususnya untuk Qatar Charity dan MRI yang perhatian terhadap kepentingan masyarakat Garut,” tutup Mahmud .
Anggota DPRD Garut, Ustadz Ahab Sihabudin yang mengaku sebagai perwakilan dari Qatar Charity mengatakan, semoga cita-cita pihak yayasan dan SMK Kiansantang dikabulkan oleh Allah SWT. Dalam kesempatan itu dirinya mengakui bahwa sebenarnya, dia sudah berhenti dari Qatar Charity sejak menjadi anggota DPRD Kabupaten Garut tahun 2014, karena ada aturan tidak boleh merangkap sebagai pejabat Pemerintah. Namun karena Direktur Pembangunan Qatar Charity, Bapak Hendra meminta dirinya untuk mewakili, maka diapun datang ke acara tersebut.
“Sejak bergabung dengan Qatar Charity sejak tahun 2009, kami selalu menyampaikan keinginan dari duta besar, karena saya aktif di salah satu organisasi pemuda di bawah PBB (Persatuan Bangsa Bangsa, red) yang didirikan tahun 1973,” paparnya.
Menurut Ustadz Ahab Sihabudin, ketika itu dirinya sering hadir ke berbagai kedutaan besar dan menyampaikan keinginan kedutaan besar tersebut kepada semua kepala daerah, termasuk kepada Agus Supriadi can Aceng Fikri. Begitupun disaat kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Garut dipimpin H Rudy Gunawan dan dr H Helmi Budiman.
“Alhamdulillah ketika Bupati Garut Rudy Gunawan dan dr Helmi Budiman sangat respon terhadap keinginan yang ada di keduataan besar di Indonesia, yakni Uni Emirat Earab, Qatar dan Arab Saudi. keinginannya adalah membantu infrastruktur pendidikan dan keagamaan. Bapak Rudy Gunawan dan dr Helmi Budiman langsung datang ke Jakarta dan melaksanakan MoU. Sejak itulah pembangunan lembaga pendidikan sangat luar biasa banyak,” papar Ustad Ahab.
Menurutnya, saat ini sudah 750 sumur dari Qatar, belum lagi dari Quait sudah ada 650 sumur. Bupati sangat respon dengan hal seperti ini. Pihak Emirat Arab mendengar dari Kedubes lain bahwa Rudy Gunawan sangat membantu dalam proses penyaluran kebutuhan masyarakat, sehingga Emirat Arab pun ikut membantu pembangunan sarana infrastruktur pendidikan di Kabupaten Garut.
“Dan kita lihat saat ini, ada 12 masjid dari Qatar belum yang lainnya. Kalau ada masyarakat yang butuh tempat pendidikan, minimal tanahnya memiliki luas 2.800 M2 atau 200 tumbak, maka bisa mengajukan ke Qatar Charity untuk membangun sarana pendidikan. Klinik pun Insyallah ada Tiga klinik saat ini, Satu di Banjar wangi, Satu di Cibatu dan Satu lagi di Tasik. Bupati Rudy Gunawan ini sangat peduli terhadap pendidikan,” paparnya.
Senada dengan Ustad Ahab, Fasilitator MRI (Masyarakat Relawan Indonesia), Imron Rosadi mengatakan, pihaknya sebagai fasilitator atau media yang menyambungkan aspirasi masyarakat yang ingin membangun fasilitas ibadah salah satunya masjid. Sampai sat ini sudah ada sekitar 300 Masjid yang dibangun oleh MRI dan Qatar Charity serta lembaga lainnya yang datang ke pihaknya, untuk membangun masjid.
“Kalau mengandalkan dana dari APBD tidak akan tercover. Karena masyarakat ingin membangun masjid sangat banyak. Namun demikian diharapkan juga ada kontribusi dari masyarakat sehingga ada kepedulian yang tinggi dari masyarakat. Masjid-masjid yang dibangun bukan hanya di sekolah, ada juga di lingkungan masyarakat,” terangnya. (Asep Ahmad)